1% Improvement dan Air Mendidih pada Titik 100 Derajat Celcius

Masim “Vavai” Sugianto
4 min readMar 10, 2023

--

Salah satu buku yang benar-benar menginspirasi dan mengubah mindset saya adalah buku Atomic Habits karya James Clear. Salah satu mindset yang ditanamkan adalah mengenai 1% improvement.

“Real change comes from the compound effect of hundreds of small decisions or habits that overtime accumulate into remarkable results.”

“Improving by just 1% is not always noticeable but can be extremely significant in the long run. The overall concept is that if you can become 1% better every day for 1 year, you’ll end up 37 times better than you were at the beginning of the year.”

Jadi prinsip dasarnya adalah, lebih baik 1% setiap hari mungkin nggak kelihatan efeknya dalam waktu singkat, namun akan menjadi “tremendeous effect” dalam jangka panjang.

Olahraga 15 menit sehari tidak akan membuat kamu six pack dalam waktu seminggu dan mungkin juga tidak akan menurunkan berat badan secara signifikan dalam waktu sebulan, namun efek bagusnya pasti akan terasa dan akan kelihatan dalam jangka panjang.

Kita tidak harus melakukan sesuatu secara besar-besaran dan berubah secara drastis. Awalnya tidak pernah olah raga, lantas besoknya olah raga 2 jam dalam sehari dan berharap mendapat hasil dalam waktu singkat. Jika itu yang dilakukan, kemungkinan hasilnya bukan tambah semangat melainkan tambah loyo karena merasa terbebani oleh olah raga yang dilakukan.

Kita bisa memulai 1% improvement dalam bentuk apapun, sepanjang itu sesuatu yang baik untuk dilakukan. Saya pribadi melakukan upaya 1% improvement ini dalam berbagai kegiatan dan dengan tujuan yang beragam.

Saya setiap hari membiasakan diri olah raga minimal 15 menit per hari (saat ini rata-rata 30 menit per hari). Kemudian membiasakan diri untuk mengikuti training bahasa pemrogramman (Python) minimal 30 menit 3x dalam seminggu. Puasa Daud (alternate-day atau intermittent fasting) setiap selang satu hari. Setelah itu ada juga rutinitas belajar DevOps (saat ini belajar Docker di Manning Publication), Menulis blog setiap hari (versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), membuat video blog 2x dalam seminggu, Investasi di saham seminggu sekali serta mengaji dan menghapalkan 2 ayat al qur’an per hari.

Sebagian kebiasaan itu sudah saya lakukan sejak lama, namun sebagian lagi baru beberapa bulan dimulai. Olah raga rutin, puasa Daud, belajar pemrogramman dan menghapalkan ayat al qur’an misalnya, baru dimulai pada bulan Desember 2022.

Meski dilakukan belum lama, efek positifnya sudah mulai bisa dipetik. Awalnya saya hanya sanggup olah raga 5–10 menit per hari, sekarang saya bisa tahan berolah raga 30 menit atau lebih. Dulu saya tidak kepikiran akan bisa menghapal surat-surat tertentu dalam al-qur’an, sekarang tersisa 4 surat dari Juz 30 yang dalam proses hapalan. Ada banyak pengetahuan baru dari training yang saya ikuti. Ada banyak pengalaman baru hang saya dapatkan.

Padahal itu baru tiga bulan dilakukan. Belum sampai satu tahun. Dari hal-hal kecil yang dilakukan secara rutin hingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang baik yang diharapkan.

Banyak dari kita yang berhenti melakukan kebiasaan baik hanya karena belum memetik hasil yang diinginkan. Olah raga, investasi, makan makanan sehat, belajar ilmu baru dan banyak hal lainnya tidak berlanjut hanya karena dianggap membuang waktu dan tidak memberikan dampak yang terlihat.

Padahal, air mendidih itu dititik 100 derajat celcius. Bukan 35, bukan 60 bukan pula 80–90 derajat. Memang benar, air sudah panas meski suhunya baru 50–60 derajat saja, namun belum sampai tahap mendidih. Artinya, kalau kita merebus air, kita harus menunggu hingga titik 100 derajat celcius baru bisa mendapatkan air yang mendidih. Kita butuh waktu dan proses untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Jangan langsung menyerah jika apa yang kita lakukan belum mendapatkan hasil yang dimaksud. Bisa jadi itu hanya menunggu waktu saja.

Dua hari terakhir saya menonton video mengenai tips belajar bahasa asing dari Steve Kaufmann. Videonya relatif sederhana namun menginspirasi saya untuk melanjutkan rencana saya belajar bahasa asing. Selain video Seteve Kaufmann, saya juga melihat beberapa video di TedX dan komunitas Polyglot (orang yang menguasai beberapa bahasa) serta mendengarkan tips-tips untuk belajar bahasa asing.

Tahun lalu saya mulai belajar bahasa Spanish (Spanyol). Tahun ini saya mencoba mulai belajar bahasa Arab, agar bisa sampai tahap conversation sekaligus mendukung upaya saya untuk terus meningkatkan proses hapalan al qur’an.

Mungkin saya belum bisa menjadi seperti native speaker dalam berbahasa asing, namun dengan pengalaman 1% improvement yang dijalani, sedikit banyak saya akan berada pada pemahaman yang berbeda setelah beberapa bulan kedepan. Anggaplah saya hanya menguasai 100 vocabulary (kosa kata) dalam bahasa Arab saat ini, namun jika saya rutin belajar bahasa Arab setiap hari, sedikit banyak saya akan memiliki tambahan kosakata dalam beberapa bulan kedepan.

Terus semangat meningkatkan kualitas, meski itu sebatas 1% improvement.

Originally published at https://www.vavai.com on March 10, 2023.

--

--

Masim “Vavai” Sugianto

Traveller, Open Source Enthusiast & Book Lover. Works as Independent Worker & Self-Employer. https://www.excellent.co.id #BisnisHavingFun https://www.vavai.com