Fluktuatif : Niat Berpuasa, Olahraga dan Menjaga Kesehatan

Masim “Vavai” Sugianto
4 min readFeb 1, 2023

--

Saya mulai berusaha rutin melakukan beberapa hal secara paralel sejak pekan pertama Desember 2022. Hal rutin paralel itu terdiri dari :

1. Puasa Daud

2. Olah raga tiap pagi atau sore

3. Mengurangi asupan makanan (mengurangi konsumsi nasi, tidak minum es, tidak minum manis, tidak makan fastfood, tidak makan mie instant dan lebih banyak makan rebusan-Mengurangi gorengan)

Apakah hasilnya selalu berjalan lancar? Tidak selalu. Seperti kutipan favorit saya : “Al Imanu Yazidu Wa Yanqusu” yang artinya “Iman itu bisa naik bisa turun”, bisa bertambah bisa berkurang, demikian juga dengan semangat dan kebiasaan yang coba dilakukan, bisa juga lancar bisa juga terkendala.

Tanggal 13 dan 14 Januari 2023 misalnya, saya tidak mencapai target harian olah raga karena saat itu terlalu lelah. Lebih fatal lagi mulai tanggal 16 sampai dengan tanggal 23, banyak sekali target yang terlewat. Awalnya karena saya ke rumah kabin Zeze Zahra di akhir pekan dan seharusnya puasa jadi tidak puasa. Olah raga juga terlewat.

Kemudian saat libur Imlek, banyak juga schedule olah raga yang terlewat. Saya juga makan lebih banyak karena saat itu saya berkunjung ke rumah family di Sentul kemudian menginap di hotel. Suasana santai ditambah dengan buffet makan malam dan breakfast menu imlek membuat saya makan lebih banyak dari biasanya.

Meski demikian, saat saya check timbangan, paling tinggi berat badan saya naik jadi 76–77. Setelah berpuasa kembali, berat badan stabil di 74–75. Tensi juga termasuk dalam ambang normal, rata-rata di 115–120 dan paling tinggi mendekati 140 untuk sistolik sedangkan untuk diastolik rata-rata di 70 dan paling tinggi di 85.

Jika kereta keluar dari jalur, yang sulit adalah mengembalikannya kembali ke rel. Kembali ke track.

Jika jadwal puasa dan jadwal olah raga jadi kacau, yang sulit adalah kembali memulai rutinitas tersebut. Namun disitulah benefit utama puasa Daud. Kita bisa lebih mudah kembali ke jalur seharusnya. Kita bisa mulai kembali berpuasa kapan saja hari apa saja. Tidak harus menunggu di hari Senin depan atau Kamis depan atau hari tertentu.

Karena berpuasa, saya juga jadi bisa mengembalikan jadwal olah raga kembali seperti semula. Menjaga agar ritme (streak)-nya tidak tercemari kegagalan mencapai target. Sayang kan jika sudah berturut-turut mencapai target namun satu waktu terlompat karena kita tidak konsisten.

Benefit lain adalah semangat dalam menjalani aktivitas. Saya bisa melanjutkan kebiasaan menulis. Memulai belajar bahasa pemrogramman baru (Python). Bisa belajar hal baru. Bisa merancang rencana perluasan lahan di rumah kabin Zeze Zahra. Bisa merencanakan lini bisnis dan ide bisnis baru. Bisa kembali rutin menghapalkan beberapa ayat di surat pendek juz 30. Bisa tetap segar dan semangat menjalani kuliah di malam hari atau kuliah pengganti di akhir pekan. Bisa mengerjakan tugas dengan pikiran terbuka dan mendapatkan ilmu baru.

Jangan menyerah jika kita mengalami hambatan atau kendala. Kendala itu keniscayaan. Kemampuan kita untuk bisa mengatasi kendala dan kemudian bersemangat untuk menjaganya tidak terulang lagi akan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita.

Kebiasaan itu butuh pembiasaan. Habit itu butuh dibiasakan. Perilaku itu tidak cukup hanya diucapkan. Harus ada implementasinya. Harus ada penerapannya. Harus ada semangat memperbaiki hal yang menghambat dan kemudian bisa maju kembali dengan semangat yang lebih kuat.

Tetap semangat, selalu sehat

Originally published at https://www.vavai.com on February 1, 2023.

--

--

Masim “Vavai” Sugianto
Masim “Vavai” Sugianto

Written by Masim “Vavai” Sugianto

Traveller, Open Source Enthusiast & Book Lover. Works as Independent Worker & Self-Employer. https://www.excellent.co.id #BisnisHavingFun https://www.vavai.com

Responses (1)