Masalah Sosial Ekonomi : Predatory Lending dan Judi Slot
Tulisan ini merupakan bagian dari 30 Hari Tantangan Ramadhan. Edisi Hari Kedelapan Belas, 30 Days Ramadhan Challenge Day #18
Beberapa waktu yang lalu, saya main ke rumah kabin Zeze Zahra Excellent Farm dan main ke rumah edukasi yayasan Ultima Insani Madania. Karena pekerjaan renovasi hampir selesai, tahap selanjutnya adalah mulai mengisi bagian dalamnya, salah satunya dalam bentuk rak majalah dan buku bacaan.
Saya ingin membuat rak majalah dan buku bacaan dengan mengambil contoh yang ada di pencarian Google. Setelah mendapatkannya, saya kemudian memesannya pada salah satu tetangga di sekitar rumah kabin, yang profesinya memang pembuat meja dan lemari kayu.
Saat ia datang untuk menghitung ukuran rak, dia bertanya pada saya, rumah dan area yang sedang direnovasi itu untuk apa? Kemudian saya sampaikan bahwa rumah itu adalah bagian dari Yayasan Ultima Insani Madania, disiapkan untuk tempat edukasi, sarana olah raga, pelatihan, taman bacaan dan sekolah TK atau TPA. Pendek kata, sebagai pusat kegiatan masyarakat.
Kawan bicara saya kemudian bercerita bahwa di lingkungan sekitar rumahnya banyak anak muda yang cenderung tidak mau bekerja. Dulu saat ada order meja, lemari atau rak buku, biasanya ia mempekerjakan remaja atau pemuda di sekitarnya untuk membantu mengecat.
Sekarang, saat diminta tolong untuk itu, jawabannya adalah, “Males ah, uangnya nggak seberapa. Mending main slot, bisa dapet lebih gede…”
Keluarga yang bekerja di Zeze Zahra Excellent Farm juga bercerita, bahwa di lingkungan sekitar rumahnya, hampir semua punya pinjaman online dengan bunga sangat tinggi (predatory lending). Banyak yang gagal bayar dan berujung pada penyitaan rumahnya. Akibatnya rumah tangga jadi berantakan dan keluarga jadi tidak harmonis. Banyak juga yang menghalalkan segala cara, terindikasi dari meningkatnya kasus pencurian di lingkungan sekitar.
Kalau kita mendengar kasus seperti itu, pikiran kita ya, “Ya mau gimana lagi. Ini sistemik dan mungkin hanya pemerintah yang bisa mengatasinya”. Memang benar, karena ini masalah umum di berbagai tempat, namun mungkin resiko dan efeknya relatif dibawah permukaan, padahal punya potensi ledakan.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal itu. Dalam pemikiran saya, ya kita lakukan apa yang bisa kita lakukan. Di lingkungan Zeze Zahra (dan PT. Excellent Infotama Kreasindo maupun PT Aktiva Kreasi Investama), saya mewanti-wanti untuk jangan sekali-kali meminjam di pinjol predator, apalagi main judi. Jika mereka terlibat itu, sama saja minta resign, minta berhenti bekerja. Hal ini penting untuk disampaikan agar ada nilai urgensi, ditambah lagi adanya kewenangan untuk menerapkan kebijakan itu.
Untuk sisi anak-anak dan remaja, upayanya dilakukan melalui edukasi. Hal ini perlu dilakukan agar generasi baru bisa memahami daya rusak predatory lending dan judi dan berupaya mencegahnya. Meningkatkan literasi dan tingkat pendidikan ini pada hemat saya akan memberikan lasting effect, efek berkelanjutan dan efek yang awet karena memberikan fondasi pemahaman sejak usia dini.
Semoga misi yayasan Ultima Insani Madania ini bisa tercapai dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar atapun masyarakat luas. Aamiiin.
Originally published at https://www.vavai.com on March 31, 2024.