Mengubah Separuh Petak Sawah Menjadi Lahan Pertanian.

Ada sepetak sawah di samping rumah kabin Zeze Zahra. Lokasinya diantara rumah kabin dan kandang bebek. Tepat di pinggir kali kecil. Karena ingin menanam rumput, pepaya dan jambu kristal, saya mengubahnya menjadi lahan pertanian.

Pertama saya mengisi lumpurnya dengan sekam mentah. Sekam dijadikan sebagai alas bawah sekaligus agar lumpurnya lebih padat dan mudah kering. Berikutnya bagian atas sekam diisi dengan tanah. Butuh beberapa ratus mobil bak untuk bisa menyelesaikan pengurukan lahan ini.

Pekerjaan urukan sementara tertunda, karena hujan berulangkali mengguyur daerah Batujaya. Paralel saya menanam ubi di area terpisah dan membuat kandang kambing untuk pengelola kebun pisang. Saya juga mulai membuat pembibitan pepaya sebagai persiapan. Luas satu petak sawah sekitar 1500–2000 meter persegi. Separuh lahan sekitar 800–1000 meter persegi, lumayan untuk menanam kombinasi tanaman buah dan tanaman lain yang bermanfaat.

Nantinya area rumah kabin bisa terintegrasi dengan lahan sawah, ternak bebek, kolam ikan dan sawah dan ladang. Jika ada rezeki, pinginnya bisa juga membuat sekolah di area terpisah namun sejajar dengan rumah kabin. Jika lahan pertanian ini berkembang dan memiliki produktivitas yang baik, saya berharap bisa mendayagunakan hasil pertaniannya secara komersial. Dengan demikian, lahan pertanian ini bisa menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan.

Saya juga berharap hal ini bisa menjadi role model bagi masyarakat sekitar dalam hal pengelolaan lahan pertanian yang baik dan bermanfaat. Zeze Zahra bisa membantu masyarakat untuk memahami pentingnya memanfaatkan lahan pertanian dengan baik, sehingga bisa memperbaiki kualitas hidup mereka dan membantu pemerintah dalam hal pangan dan pertanian. Pemanfaatan lahan sawah ini tidak hanya bermanfaat bagi keluarga saya, tapi juga bagi masyarakat sekitar dan bahkan negara secara umum.

Originally published at https://www.vavai.com on February 11, 2023.