Persiapan yang Lebih Baik & Upaya Meningkatkan Kualitas
Originally published at Jurnal Kehidupan Vavai.
Semalam saya mengikuti mata kuliah Research Methodology. Tugasnya masih sama, yaitu melanjutkan pembuatan proposal thesis. Saya sudah selesai di tahapan judul, abstrak, introduction dan literature review. Posisi saya di pekan kemarin adalah membuat bab 3 : methodology.
Methodology artinya metode, tahapan dan cara yang akan dilakukan terkait penelitian thesis. Komentar pak professor saat mereview proposal dan presentasi saya pekan lalu singkat saja : “Kamu belum ada analysis. Judul kamu kan analysis, tapi tidak ada bagian yang menjelaskan tahapan analisis itu. Tidak cukup hanya mendefinisikan parameter”. Tidak sampai 5 menit, pak professor sudah selesai dan lanjut ke mahasiswa berikutnya.
Meski nyesek juga, saya terima saran dari dosen tersebut. Ya karena memang benar. Saya kemarin kebanyakan tulisan dan sifatnya lebih ke narasi. Intinya sih saya masih bingung apa yang hendak saya tulis meski saya tahu proses riilnya.
Akhirnya saya mengecek contoh-contoh methodology penelitian. Saya juga menghubungi rekan mahasiswa yang menjadi dosen di STMIK Rosma Karawang. Ia berbaik hati memberikan contoh proposal thesis yang dimiliki. Kebetulan proposal thesisnya sudah mendapat approval dari professor.
Dari contoh yang ada ditambah dengan contoh proposal thesis, saya merevisi bagian yang dimaksud oleh professor. Saya menuliskan list tahapan yang diperlukan, baik terkait tahapan riset maupun tahapan pada saat melakukan analisa data. Kebetulan data yang dianalisa adalah data log, sehingga tahapannya bisa saya bagi kedalam tahap cleansing raw log, formatting, parsing, group segmentation dan seterusnya.
Saya juga menambahkan grafik dengan mencari template gambar yang bersesuaian kemudian merevisi narasi, menyesuaikan sub title dan pengelompokan tahapan riset serta mengubah dan memperbaiki kalimat-kalimat yang masih ambigu.
Saat semalam menunggu giliran presentasi, eh ada ondel-ondel lewat dijalan depan rumah. Suaranya berisik banget. Menjelang abjad mendekati kelompok nama saya, si ondel-ondel malah berhenti didepan rumah. Aduuuuuh, kenapa juga dia malah berhenti didepan rumah.
Kebetulan saya mengikuti kuliah secara online menggunakan komputer milik Vivian. Lokasinya ada di lantai 2 menghadap jalan raya. Meski saya sudah menggunakan mic clip on, suara ondel-ondel itu pasti akan terdengar jelas. Bisa-bisa pak professor justru mendengar suara ondel-ondel dan suara saya malah sayup-sayup.
Syukurlah, 1 nama menjelang giliran saya, ondel-ondelnya pergi, hehehe… Saya melakukan presentasi dengan menyampaikan apa saja saran pak professor pekan lalu, menunjukkan perbaikan yang saya lakukan. Saat melakukan presentasi, saya langsung to the point pada grafik research stages dan penjelasan detail pada data analysis. Saya belajar dari beberapa kali presentasi sebelumnya dan juga dari respon pak professor agar mahasiswa menyampaikan point-point saja dan jangan membaca keseluruhan isi.
Alhamdulillah, komentar pak professor seperti ini : “Ini benar sesuai dengan yang saya maksudkan mengenai data analysis dan tahapan penelitiannya. Sudah benar ini. Bagus…”, kira-kira begitu yang saya dengar. Itu artinya pak professor sudah memberikan approval pada revisi yang saya lakukan sekaligus approval untuk bab 3 methodology.
Ada sebagian mahasiswa yang sudah lebih dulu mendapat approval, namun banyak juga mahasiswa yang macet di bab sebelumnya. Bahkan ada juga yang macet di judul dan abstrak.
Masing-masing mahasiswa memang punya kesibukan dan kesulitan menyesuaikan diri dengan ritme kuliah sambil kerja dan mengurus keluarga. Yang bujangan juga punya kesibukan dan urusan masing-masing. Meski demikian, pada hemat saya akan lebih baik jika kita tetap tekun dan persistent. Tidak mudah kalah dan menyalahkan keadaan.
Kita bisa persistent untuk hadir kuliah, kemudian mendengarkan saran dari dosen, melakukan revisi yang dimaksudkan dan lebih mempersiapkan diri untuk presentasi agar hasilnya bagus. Kalaupun belum mendapat approval, itu bukan berarti yang sudah kita lakukan sebelumnya jadi tidak berguna. Itu tetap bermanfaat. Mungkin saja kita belum mendapat approval, tapi pola dan hal bagus yang sudah kita lakukan jangan malah dihentikan.
Kita bisa melakukan perbaikan lagi. Lebih mempersiapkan diri. Berusaha meningkatkan kualitas diri dan kegiatan kita. Semangat belajar, open mind dan terbuka pada saran orang lain. Mencari tahu hal-hal yang bisa diperbaiki dari apa yang sudah dilakukan.
Pada akhirnya, hasil bagus maupun hasil buruk yang didapat merupakan cerminan dari upaya yang sudah kita lakukan. Tetap semangat 👍👍