Sinergi Antar Keluarga dan Teman

Masim “Vavai” Sugianto
4 min readApr 29, 2024

Tulisan ini merupakan bagian dari 30 Hari Tantangan Ramadhan. Edisi Hari Kedua Puluh Sembilan, 30 Days Ramadhan Challenge Day #29

Menjelang lebaran, biasanya ada beberapa hal yang rutin dilakukan di Excellent, Aktiva maupun Zeze Zahra. Yang pertama adalah menyiapkan THR, yang sudah dilakukan sebelum awal puasa. Standarnya memang diberikan di awal puasa, agar penggunaan THR tidak sampai mengganggu ibadah selama Ramadhan (tidak berdesak-desakan, tidak mengganggu jadwal pulang kampung, tidak mengganggu jadwal taraweh dll).

Yang kedua adalah buka puasa bersama. Buka puasa bersama dilakukan berbarengan dengan pemberian bingkisan lebaran. Kali ini berupa paket sembako dan kue-kue lebaran. Untuk bingkisan lebaran ini, Excellent biasanya memesan ke rekannya Dear Rey Reny Yuniastuty, yaitu mbak Asty.

Mbak Asty sudah cukup lama bekerja sama dengan Excellent. Mulai dari pemesanan paket hanya belasan hingga tahun ini 70-an paket, karena selain untuk team PT. Excellent Infotama Kreasindo dan PT Aktiva Kreasi Investama juga untuk team Zeze Zahra Excellent Farm. Kerja sama dengan Mbak Asty ini contoh penerapan prinsip di Excellent : tumbuh dan maju bersama.

Untuk paket kue lebaran, seperti biasa disiapkan oleh keluarga adik ipar, yaitu mbak Nur. Mbak Nur ini pintar membuat kue dan kue buatannya enak. Apalagi ia selalu membuat kue dengan bahan pilihan, sehingga kue yang ia buat selalu jadi rebutan. Selama bulan Ramadhan, ia dan keluarganya jadi sibuk membuat kue karena pembuatan kue ini memang selingan saja, dilakukan saat bulan Ramadhan atau saat waktu tertentu.

Yang ketiga adalah paket sembako yang biasanya disiapkan oleh keluarga besar enyak dan baba (ibu dan bapak) di Tambun, Bekasi. Untuk paket sembako ini biasanya disiapkan oleh keluarga dengan dibantu oleh saudara dan tetangga. Biasanya beras diambil dari stock yang disimpan, hasil panen padi Zeze Zahra dari sawah yang ada di Karawang. Kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng, gula dan lain-lain disiapkan oleh adik dan kakak.

Yang terakhir adalah kue lebaran kampung. Karena lahir dan berasal dari kampung, saya kurang suka kue dan cemilan “modern” seperti nastar dan sejenisnya. Saya lebih nyambung dengan kue kampung Betawi seperti sagon, geplak, akar kelapa (procot), wajik, rengginang, tengteng dan lainnya.

Biasanya menjelang lebaran, ada saudara atau teman yang menawarkan kue lebaran. Saya pribadi sebenarnya mungkin punya cukup banyak kue, kiriman dari keluarga. Namun saya tetap membeli kue dari saudara atau teman, karena bagi saya, toh harganya juga relatif masih terjangkau dan saya bisa hitung-hitung membantu usaha saudara atau teman.

Saya ingat pesan orang tua, bahwa apa yang kita punya, meski sedikit, mungkin bisa manfaat juga buat orang lain. Apalagi saya sendiri memang senang kue kampung, malah kebetulan bisa bantu saudara atau teman sekaligus saya sendiri mendapat manfaat dan bisa juga untuk menjamu tamu.

Kalau di pemerintahan ada namanya sinergi BUMN dan di konglomerat ada sinergi antar anak perusahaan, ya ini hitung-hitung sinergi antar saudara dan antar teman, hehehe… Semoga yang dilakukan bisa menjadi kebaikan dan keberkahan untuk banyak pihak.

Originally published at https://www.vavai.com on April 29, 2024.

--

--

Masim “Vavai” Sugianto

Traveller, Open Source Enthusiast & Book Lover. Works as Independent Worker & Self-Employer. https://www.excellent.co.id #BisnisHavingFun https://www.vavai.com