Tips Project Pribadi : Jangan Menentukan Target Terlalu Rendah

Masim “Vavai” Sugianto
4 min readMar 15, 2023

--

Catatan : Image by hakan yıldırım from Pixabay

Beberapa hari yang lalu saya menulis mengenai “Menentukan Batas Minimal” dan “Jangan Bekiya-Kiya”

Ini adalah kelanjutan dari tulisan tersebut.

Jika kita berniat melakukan perubahan atau perbaikan dalam kehidupan kita, dalam kebiasaan kita dan dalam rutinitas kita, tentukan target yang moderat. Moderat dalam arti tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu rendah.

Salah satu staff di PT Aktiva Kreasi Investama (perusahaan SaaS tempat saya beraktivitas selain di Excellent), menyampaikan pada saya bahwa ia hendak fokus pada pekerjaan sebagai application tester. Karena ia merasa nggak sanggup menjadi front-end developer.

Seseorang memang jangan memaksakan diri melakukan sesuatu yang tidak disukai. Jangan juga tersandera pekerjaan yang tidak ingin dilakukan.

Meski demikian, jangan juga kita under estimate pada kemampuan kita sendiri. Terlalu memandang rendah pada kemampuan kita sehingga kita menetapkan target yang terlalu rendah.

Jika kita masih muda, jangan padamkan semangat untuk maju. Jangan hanya puas pada kehidupan minimalis yang kita dapatkan. Pacu semangat belajar dan bekerjanya agar bisa mencapai taraf kehidupan yang lebih baik. Jangan hanya puas pada ilmu yang dimiliki saat ini. Pikiran harus terbuka, harus mau belajar sesuatu yang baru yang bermanfaat bagi kemaslahatan pribadi, keluarga maupun masyarakat luas.

Jangan merasa puas karena merasa kita sebagai expert dibidang tertentu. Jangan mengeluhkan kondisi yang menghambat. Berusaha semaksimal mungkin mengatasi hambatan yang ada.

Jangan berhenti belajar hanya karena menganggap diri kita tidak mampu. Cari tahu sumber keengganan kita untuk belajar. Coba lakukan kebiasaan untuk belajar secara rutin, agar pemikiran untuk belajar itu bukan sekedar mencapai target namun merupakan bagian dari gaya dan jalan hidup.

Benar, kita memulai sesuatu dari yang kecil. Dari sesuatu yang sedikit. Dari sesuatu yang sederhana. Namun jangan puas disitu saja. Harus ada peningkatan secara bertahap. Secara gradual meningkat hingga ke level tujuan yang kita inginkan.

Silakan memulai olah raga selama 5 menit. Tapi jangan puas hanya 5 menit saja. Secara bertahap, setiap minggu naikkan targetnya, agar kita bisa mendapat dua keuntungan sekaligus, yaitu memiliki pondasi kebiasaan rutin dan juga ada peningkatan secara bertahap.

Coba belajar bahasa asing, jangan hanya puas pada bahasa ibu kita. Jangan hanya puas pada bahasa Inggris. Tidak ada yang melarang kita untuk belajar berbagai macam bahasa di dunia. Kita bisa mulai belajar bahasa resmi di PBB, kemudian meningkat ke bahasa-bahasa lainnya.

Ada beberapa rekan yang bilang, “Kalau sudah terbiasa sih gampang. Masalahnya, gimana membiasakannya?”

Iya, gimana ya membiasakannya? Jawabannya nanti jadi rekursif, jadi berulang. Bagaimana membiasakannya? Ya harus dibiasakan. Hehehe…

Iya beneran, jawabannya adalah harus dibiasakan.

Misalnya nih, saya belajar bahasa Arab (Arabic) dan bahasa Spanyol (Spanish). Saya membuat jadwal belajar setiap hari minimal 10 menit misalnya. Saya menginstall aplikasi Mondly untuk belajar bahasa Arab dan Babbel untuk bahasa Spanyol. Setiap hari saya memiliki target untuk belajar kosa kata baru.

Karena Mondly menggunakan sistem score, saya memiliki target minimal 100 score per hari.

Apakah belajar bahasa melalui aplikasi seperti Mondly dan Babbel bisa membuat kita langsung bisa berkomunikasi secara lancar? Ya tergantung pribadi masing-masing, namun satu hal saya percaya dengan konsep atomic habits :

“Real change comes from the compound effect of hundreds of small decisions or habits that overtime accumulate into remarkable results.”

“Improving by just 1% is not always noticeable but can be extremely significant in the long run. The overall concept is that if you can become 1% better every day for 1 year, you’ll end up 37 times better than you were at the beginning of the year.”

Saya mungkin tidak langsung bisa berkomunikasi dengan lancar dengan bahasa yang saya pelajari, namun saya yakin bahwa dalam satu bulan kedepan saya adalah level berbeda dalam penguasaan bahasa tersebut.

Saya baru mulai intens belajar bahasa Arab seminggu yang lalu. Dari awalnya hanya beberapa kosakata, saya yakin bisa secara drastis meningkatkan pengetahuan dan kosa kata terkait bahasa Arab dalam satu bulan kedepan.

Jika satu bulan saja berbeda, apalagi jika saya terus konsisten belajar selama 6 bulan atau satu tahun, hasilnya mungkiin akan “extremely significant”.

Jika saya belajar materi terkait IT seperti DevOps atau materi cloud untuk mendukung pekerjaan saya, saya yakin akan menjadi sosok yang berbeda dalam beberapa waktu kedepan jika saya terus belajar secara konsisten.

Saya tidak ingin puas hanya berada pada satu titik atau level tertentu. Bukan karena tidak mau bersyukur melainkan bahwa kita harus mendayagunakan anugerah kemampuan yang diberikan yang maha kuasa pada kita. Pemikiran ini juga saya share baik ke team Excellent, Aktiva maupun Zeze Zahra, bahwa kita harus mau terus meningkatkan kualitas kehidupan kita, jangan hanya puas pada target tertentu yang terlampau rendah.

Catatan : Image by hakan yıldırım from Pixabay

Originally published at https://www.vavai.com on March 15, 2023.

--

--

Masim “Vavai” Sugianto

Traveller, Open Source Enthusiast & Book Lover. Works as Independent Worker & Self-Employer. https://www.excellent.co.id #BisnisHavingFun https://www.vavai.com